MARCHING BAND PRIME ONE SCHOOL

MARCHING BAND PRIME ONE SCHOOL
MARCHING BAND dari Prime One School (POS) Medan ikut memeriahkan acara Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih di Kelurahan Medan Kota tadi pagi, dalam acara yang digelar PSMTI. (Foto : Munazad)

Tzu Chi Mengubah Sampah Jadi Emas


Yayasan Buddha Tzu Chi memiliki program mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna.Bahkan,yayasan ini memiliki moto,yakni mengubah sampah menjadi emas dan mengubah emas menjadi cinta kasih.
                            Salah seorang sukarelawan Buddha Tzu Chi,  Rusli menyatakan,moto ini menjadi pegangan bagi para sukarelawannya untuk terus mengajak masyarakat memanfaatkan sampah. Program daur ulang sampah tersebut sesuai ajaran Master Cheng Yen selaku pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.
       “Master Cheng Yen mengungkapkan, bila dunia bersih dari sampah, hati akan terasa tenang.Ketenangan hati merupakan dasar menuju kebijaksanaan,”paparnya kepada wartawan kemarin di Medan. Untuk mendukung salah satu programnya ini, Yayasan Buddha Tzu Chi,Medan,yang beralamat di Jalan Boulevard,Kompleks Cemara Asri, ini menyediakan tempat penampungan sampah.
       Setiap masyarakat diperbolehkan menyumbangkan sampah ke Yayasan Budha Tzu Chi tersebut untuk didaur ulang kembali. Selanjutnya para sukarelawan mengumpulkan, memilah sesuai jenisnya,kemudian mendaur ulang sampah-sampah itu. “Sampah-sampah yang kami kumpulkan di Medan akan dibawa ke Jakarta dan diolah di sana menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat,” tuturnya. Rusli menambahkan, manfaat program daur ulang sampah itu sangat banyak.
         Salah satunya,mereka bisa mendirikan stasiun televisi swasta bernama Da Ai TV.
Pakaian seragam para sukarelawan Buddha Tzu Chi juga berasal dari daur ulang sampah. “Siapa sangka dari mendaur ulang sampah yang tidak terpakai lagi bisa mendirikan sebuah stasiun televisi,”ungkapnya. Rusli mengimbau seluruh warga yang memiliki sampah yang tidak terpakai lagi agar menyumbangkannya ke Yayasan Buddha Tzu Chi,Medan.
     Salah seorang warga Jalan Gunung Krakatau, Medan, Rini, 26, mengungkapkan, dia sudah rutin menyumbangkan sampah ke Yayasan Buddha Tzu Chi setiap seminggu sekali. Sampah-sampah yang dia sumbangkan berupa bungkusan plastik dan bekas-bekas kertas yang tidak terpakai lagi. “Daripada dibuang dan mengotori lingkungan, lebih baik saya sumbangkan ke Yayasan Buddha Tzu Chi untuk didaur ulang dan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat,”tandasnya. (
RV)